Senin, 14 November 2016

Mengungkap Kebenaran Wahyu Melalui Fakta Ilmiah

http://www.hidayatullah.com/
Selasa, 3 Mei 2016 - 21:01 WIB
Dr. Zakir Naik, seorang ulama India dan dai ahli perbandingan agama yang kerap menyampaikan dakwah lewat debat dan ceramah di seluruh dunia, menulis buku berjudul Miracle of Al-Qur’an & As-Sunnah. Buku ini berisi tentang fenomena-fenomena yang ada di alam semesta ini sebagaimana tertuang di dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah, yang kemudian di zaman sekarang ini terbukti berdasarkan penelitian ilmiah.
Pada 1400 tahun yang lalu banyak orang kafir meragukan ungkapan di dalam hadist tentang bulan terbelah. Bahkan orang kafir Quraisy yang melihat langsung fenomena tersebut ketika meminta Nabi Muhammad Shalallaahu ‘Alahi Wasallammembuktikan kenabiannya, tetap masih dalam ketidakpercayaan atas kejadian tersebut. Mereka justru menyatakan, kejadian itu hanya merupakan sihir belaka. Padahal di belahan wilayah lain di India dan China, para sejarawan masa lalu ada yang sempat mencatat peristiwa tersebut.
Di masa kini fenomena bulan terbelah telah dibuktikan secara ilmiah oleh NASA yang telah banyak melakukan penelitian ruang angkasa. Para ilmuwan NASA yang di antaranya telah melakukan pengamatan terhadap bulan, telah menemukan bukti ilmiah bahwa bulan pernah terbelah. Fakta yang mereka temukan, dahulu kala bulan pernah terbelah menjadi dua, kemudian menyatu kembali. Ada banyak bukti nyata yang bisa mengungkapkan hal ini berdasarkan penelitian pada permukaan bulan.
Dalam hadist yang disampaikan Anas bin Malik r.a menceritakan bahkan penduduk Makkah meminta Rasulullah Shalallaahu ‘Alahi Wassalam untuk menunjukkan kepada mereka sebuah mukjizat, kemudian beliau menunjukkan kepada mereka bahwa bulan terbelah. (HR Bukhari).
Umat Islam juga meyakini fenomena adanya bulan terbelah berdasarkan ayat Al-Qur-an. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman, “Telah dekat datangnya saat itu (Kiamat) dan bulan telah terbelah. Dan jika mereka (orang-orang musyrikin) melihat suatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata, ‘(Ini adalah) sihir yang terus menerus.’ Mereka mendustakan (Nabi) dan mengikuti hawa nafsu mereka, sedang tiap-tiap urusan telah ada ketetapannya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka beberapa kisah yang di dalamnya terdapat peringatan (dari kekafiran). Itulah suatu hikmah yang sempurna. Maka, peringatan-peringatan itu tidak berguna (bagi mereka).” (Al-Qamar: 1-5).
Zakir Naik menuliskan banyak aspek disiplin ilmu yang telah menemukan bukti-bukti ilmiah dari apa-apa yang telah disebutkan di dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah. Dari aspek astronomi, para ahli astrofisika telah mengungkapkan fenomena ‘Big Bang’ tentang terciptanya alam semesta. Menurut teori Big Bang, seluruh alam semesta pada awalnya berbentuk satu massa yang besar (Nebula Primer). Kemudian terjadi ‘Big Bang’ (Ledakan Pemisah Sekunder) yang mengakibatkan pembentukan galaksi. Kemudian, terbentuk dan terbagi dalam bentuk bintang, planet, matahari, bulan, dan lain-lain.
Berkenaan dengan fakta ini, Al-Qur’an telah berbicara dalam ayatnya, “Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi keduanya dahulu menyatu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air. Maka mengapa mereka tidak juga beriman?” (Al-Anbiya’: 30).
Kemudian Sir Francis Drake adalah orang pertama yang membuktikan bumi bulat. Kesimpulan itu ia dapatkan setelah berlayar mengelilingi bumi pada 1597. Sebelumnya banyak orang takut bepergian terlalu jauh karena khawatir jatuh dari ‘tepian’ bumi.
Allah berfirman dalam Az-Zumar ayat 5, “Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia memasukkan malam atas siang dan memasukkan siang atas malam, serta menundukkan matahari dan bulan, masing-masing beredar menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah, Dialah Yang Maha Mulia lagi Maha Pengampun.” Kata bahasa Arab ‘Kawwara’ yang digunakan pada ayat ini berarti tumpang tindih atau menggulung seperti jalinan surban yang dililitkan di kepala. Tumpang tindih antara siang dan malam hanya akan terjadi jika bumi itu bulat.
Dari aspek fisika, Al-Qur’an telah menyebut dharrah (Saba’: 3), yakni suatu partikel yang lebih kecil dari atom. Ilmu pengetahuan moderen pun telah menemukan bahwa ada materi yang lebih kecil dari atom. Dalam aspek geologi, Al-Qur’an menyebut gunung-gunung sebagai pasak (An-Naba’: 6-7), kemudian buku sains ‘Earth’ yang menjadi rujukan ilmu geologi telah menggambarkan gunung berbentuk pasak.
Demikian pula Al-Qu’ran telah menyebut beberapa hal lain, yang telah terbukti secara ilmiah dalam disiplin ilmu geografi, oseanologi, biologi, zoologi, embriologi, fisiologi, dan lainnya. Ini membuktikan kebenaran wahyu yang telah disampaikan Allah Subhanahu Wa Ta’ala kepada utusannya Nabi Muhammad Shalallaahu ‘Alahi Wasallam pada 14 abad yang silam. Kebenaran wahyu tersebut juga banyak yang telah terbuktikan sebagaimana tertuang di dalam As-Sunnah.
Dengan berkesesuasiannya antara risalah wahyu dari Allah dan fakta ilmiah, tentu saja diharapkan semakin memudahkan orang dalam meyakini kebenaran agama Islam. Tidak ada sesuatu yang mengetahui seluruh kejadian di alam semesta ini, kecuali Allah. Dan Allah melalui Rasul-Nya telah mengabarkan jauh sebelum fakta-fakta ilmiah membuktikan. Semua hal yang telah dibuktikan secara ilmiah tersebut, akan menjadi rahmat bagi umat Islam, dan menjadi pengajaran bagi seluruh umat manusia yang bersedia membuka hati dan pikirannya akan kebenaran wahyu dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala.*
Judul Buku : Miracle of Al-Qur’an & As-Sunnah
Penulis: Dr. Zakir Naik
Penerbit: Aqwam, Solo, Januari 2016, Tebal 224 halaman